Mau Pasang Iklan, Hub Biro Iklan, Aulia Advertising, Telp. 0813 8468 1151, Mau Pasang Iklan, Hub Biro Iklan, Aulia Advertising, Telp. 0813 8468 1151
DWITAMA SPANDUK ADVERTISING AHLINYA SABLON SPANDUK, UMBUL-UMBUL DAN BENDERA KAIN DAN PRINT, Telp 0813 8468 1151/0859 6661 4393

Dwitama Spanduk Tangsel.

Selasa, 06 Agustus 2013

Kebijakan Khalifah Agar Mudik Lebaran Menyenangkan

Kebijakan Khalifah Agar Mudik Lebaran Menyenangkan

Setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri rakyat Indonesia memiliki kebiasaan yang unik yang disebut dengan ‘mudik’ lebaran. Pada tahun ini saja meski dibayangi naiknya harga tiket dan bahan kebutuhan lainnya akibat kenaikan harga BBM tampaknya semangat mudik tetap tinggi. Menurut Kemenhub diperkirakan lonjakan penumpang arus mudik Lebaran tahun ini naik 7 hingga 10 persen atau sekitar 20 juta orang. Mudik lebaran seharusnya menjadi momen yang membahagiakan karena dapat berkumpul dengan karib kerabat yang dirindukan. Namun sayang berbagai permasalahan rutin mengiringinya mulai dari kemacetan , tingginya angka kecelakaan, harga tiket melangit namun layanannya buruk , membuat mudik lebaran menjadi terasa sulit. Apa penyebab kasus mudik lebaran ini terus berulang setiap tahun bahkan semakin kronis?
Penyakit Kronis Mudik lebaran
Kebiasaan mudik lebaran di Indonesia merupakan konsekwensi logis , mengingat  mayoritas penduduknya merupakan masyarakat urban yang saling terpisah dengan keluarga besarnya. Sehingga momen lebaran dijadikan sebagai sarana menjalin silaturahim dengan sanak famili di kampung halaman. Disamping itu menjalin silaturahim dengan sanak famili merupakan hal yang sangat dianjurkan dalam islam sebagaimana sabda Rasulullah : “Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR. Bukhari no. 5983).
Namun sayang  mudik lebaran senantiasa diwarnai dengan berbagai permasalahan. Seperti tingginya angka kecelakaan dijalan raya. Sebagaimana dirilis berbagai media, kecelakaan mudik pada tahun lalu  tercatat 820 nyawa melayang. Korban luka berat tercatat 1.366 orang dan luka ringan 4.474 orang dengan kerugian materi mencapai total Rp 8,95 miliar. Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan di tahun 2012 dibanding tahun 2011 naik 407 kejadian (9 %), meninggal dunia naik 113 korban (16%), luka berat naik 129 korban (11%) , sebanyak 69,5% melibatkan kendaraan roda dua dengan kecelakaan tertinggi terjadi di Pulau Jawa (detik.com). Saking banyaknya kecelakaan mudik yang telah merenggut nyawa ratusan orang selama dua pekan saja membuat Ketua Umum Palang Merah Indonesia, M Jusuf Kalla sampai mengusulkan kecelakaan mudik ditetapkan sebagai bencana nasional.
Permasalahan mudik lainnya yang tak kalah  memprihatinkan adalah kemacetan yang luar biasa disepanjang perjalanan. Perjalanan Jakarta- Yogyakarta misalnya pada hari-hari biasa dapat ditempuh sekitar 12 jam, namun pada musim mudik bisa mencapai 36-48 jam. Tentu ini sangat merugikan masyarakat yang mudik karena  berkurangnya waktu untuk bersama keluarga besar dan memboroskan bahan bakar minyak (BBM) seta kecapean yang luar biasa.
Penyebab kemacetan ini paling tidak disebabkan oleh tiga hal . Pertama , tingginya harga tiket transportasi umum menyebabkan masyarakat ekonomi lemah terpaksa menggunakan motor, padahal motor bukanlah  alat transportasi yang layak untuk perjalanan jarak jauh. Akibatnya jalan raya dipenuhi ribuan motor yang menyebabkan kemacetan. Menurut Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan memprediksi, jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor pada arus lebaran 2013 ini diperkirakan mencapai 3,02 juta kendaraan.
Kedua , buruknya layanan transportasi publik untuk perjalanan mudik dan di tempat tujuan membuat masyarakat kalangan menengah atas lebih memilih menggunakan mobil  pribadi . Pada lebaran tahun ini diperkirakan 6 juta orang menggunakan mobil pribadi sementara pengguna jasa angkutan bus umum, pesawat, kereta api dan bus angkutan mudik gratis relatif lebih sedikit, 2.5 juta orang.
Ketiga , Banyaknya infrastruktur jalan yang rusak dan perbaikan yang  tambal sulam. Jalur sepanjang pantai utara (pantura) Jawa merupakan potret praktik tambal sulam dalam politik infrastruktur negeri ini. Bayangkan, jalur pantura yang menjadi nadi infrastruktur jalan Pulau Jawa diperbaiki secara tambal sulam. Celakanya, perbaikan berlangsung saban tahun menjelang Lebaran. Dengan metode tambal sulam, tidak mengherankan jika umur jalan tidak bertahan lama.  Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pun mengakui sebagian besar perbaikan jalan berupa penambalan. Jalan yang dibeton setiap tahun hanya 30 kilometer  dari total panjang 1.341 kilometer. Banyaknya jalan yang dibiarkan rusak dan perbaikan tambal sulam yang dilakukan mendekati lebaran membuat kemacetan semakin parah.
Akar Masalah ‘Penyakit Kronis‘ Mudik Lebaran
Munculnya permasalahan mudik lebaran ini adalah akibat pemerintah mengadopsi sistem demokrasi kapitalis dalam pengelolaan negara. Menurut  pandangan kapitalis dalam pelaksanaan pelayanan publik seperti transportasi,  negara hanya berfungsi sebagai legislator dan fasilitator saja, sedangkan yang bertindak sebagai operator atau pelaksana diserahkan kepada mekanisme pasar. Akibatnya berbagai layanan publik termasuk layanan transportasi dikelola dalam kaca mata bisnis/komersil baik dilakukan pihak swasta ataupun pemerintah melalui tangan-tangan BUMN atau BUMD. Sebagai konsekwensinya dapat kita rasakan  harga tiket transportasi publik mahal namun layanannya buruk. Demi mengejar untung tidak jarang angkutan umum yang sudah tidak layak jalan tetap beroperasi  , mengabaikan keselamatan penumpang  karena rawan kecelakaan. Demi mengejar setoran  kendaraan diisi melebihi kapasitas, akibatnya penumpang berdesak-desakkan satu sama lain jauh dari rasa aman dan nyaman.  Manusia tidak diperlakukan layaknya manusia.
Akibat diterapkannya sistem kapitalis juga,  negara dibikin bangkrut, karena semua sumber daya alam yang menguasai hajat hidup orang banyak pengeloaannya diserahkan pada para kapitalis pemilik modal termasuk pihak asing. Negara hanya mendapatkan sekedar bagi hasil atau pajak/royalti dari pengelolaan tersebut . Akibatnya pendapatan negara sebagian besar hanya didukung oleh pajak yang dipungut dari rakyatnya sendiri. Maka  dengan alasan keterbatasan dana,  infrastruktur dibiarkan tidak terurus. Ribuan kilo meter jalan rusak dan berlubang dibiarkan bertahun-tahun. Kalaupun ada perbaikan hanyalah sekedar tambal sulam .
Lebih parah lagi akibat sistem kapitalis yang mendewakan kenikamatan materi semata, melahirkan aparat negara bermental korup. Mereka mengemban tugas dalam rangka berburu rente. Sudah menjadi rahasia umum aparat negara yang seharusnya menjadi pelayan rakyat tidak segan-segan berselingkuh dengan pengusaha  menyunat dana yang sudah terbatas. Sehingga kualitas jalan jauh dari harapan. Meskipun setiap tahun diperbaiki tidak jarang jalan yang baru saja diperbaiki hanya beberapa bulan sudah kembali rusak bahkan dengan kerusakan yang lebih parah. Setiap proyek infrastruktur dijadikan ‘proyek abadi’ sebagai lahan korupsi.
Pengelolaan kapitalistik ini juga mengakibatkan pengembangan wilayah tidak terencana dan terpadu. Pembangunan hanya dipusatkan pada kota-kota besar saja sesuai kebutuhan investor, sementara daerah-daerah hampir tidak tersentuh pembangunan. Padahal seharusnya setiap wilayah dapat dikembangkan karena memiliki daya dukung masing-masing yang dibutuhkan masyarakatnya.Inilah yang mendorong masyarakat desa melakukan urbanisasi besar-besaran ke kota yang jaraknya jauh dari daerah asalnya. Dengan demikian mereka  berada terpisah dari keluarga besar mereka. Dan ketika lebaran dijadikan momen bersilaturahim dengan sanak keluarga sangat begantung pada layanan transportasi yang memadai.
Bagaimana Kebijakan  Khalifah Agar Mudik Lebaran Menjadi Perjalanan yang Menyenangkan?
Dalam pandangan Islam penguasa hadir dalam rangka mengurusi kemaslahatan umum umat. Sehingga seorang penguasa dalam hal ini khalifah beserta para aparat yang membantunya memastikan apakah semua kebutuhan rakyat baik muslim ataupun non muslim sudah terpenuhi dengan baik. Khilafah mengatur arus mudik setidaknya dengan prinsip berikut: Pertama, prinsip bahwa pembangunan infrastruktur, pengadaan moda transportasi dengan segala kelengkapannya adalah tanggung jawab negara, peran negara tidak dibenarkan direduksi sebatas regulator dan fasilitator saja.  Artinya dengan alasan apapun tidak boleh pengelolaannya diserahkan kepada investor swasta. Hal ini karena Khalifah adalah pelayanan masyarakat, sebagai mana ditegaskan Rasulullah saw, yang artinya, “Pemimpin (Khalifah) adalah pelayan, dan ia bertanggung jawab atas rakyat yang dipimpinnya” (HR HR Bukhari). Kedua, sebagai wujud prinsip strategi pelayanan khilafah yang mengacu pada tiga aspek.  Yaitu kesederhanaan aturan, kecepatan memberikan pelayanan, dan dilaksanakan oleh individu yang mampu dan profesional, karena Rasulullah saw telah bersabda, yang artinya, “Sesungguhnya Allah swt mewajibkan berlaku ihsan dalam segala hal.  Jika kalian membunuh (melaksanakan qishash) lakukanlah secara ihsan.  Jika kalian menyembelih lakukanlah secara baik/sempurna.” (HR Muslim); maka negara akan membangun infrastruktur publik dengan standar teknologi terakhir yang dimiliki, seperti teknologi navigasi, telekomunikasi, fisik jalan hingga alat transportasinya itu sendiri. Ketiga, anggaran yang bersifat mutlak, dari sumber-sumber yang sesuai syariah, dan dikelola secara jujur dan penuh amanah. Keempat, tata kelola transportasi dilakukan secara terintegrasi, sehingga tidak akan terjadi pembangunan transportasi yang bersifat tambal sulam, boros biaya dan kualitas buruk seperti saat ini. Semua itu dapat menjamin mudik lebaran menjadi perjalanan yang menyenangkan.
Sementara faktor yang tak kalah penting adalah upaya preventif yang dilakukan Khalifah dengan perencanaan tata kelola wilayah yang baik  untuk meminimalisasi urbanisasi. Seperti yang pernah direalisasikan saat pembangunan kota Bagdad di masa kejayaan Islam.  Setiap bagian kota direncanakan hanya untuk jumlah penduduk tertentu, dan di situ dibangunkan masjid, sekolah, perpustakaan, taman, industri, area komersial, tempat singgah bagi musafir, hingga pemandian umum yang terpisah antara laki-laki dan perempuan.  Bahkan pemakaman umum dan tempat pengolahan sampah juga tidak ketinggalan.  Sebagian besar warga tak perlu menempuh perjalanan jauh untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya serta untuk menuntut ilmu atau bekerja, karena semua dalam jangkauan perjalanan yang wajar, dan semua memiliki kualitas yang standar. Dengan demikian memungkinkan seseorang hidup dalam komunitas keluarga besarnya. Oleh karena itu ketika  mereka ingin menjalin silaturahim dengan kerabatnya tidak membutuhkan perjalanan yang jauh sehingga dapat dilakukan kapan saja. Untuk mengatasi arus mudik, Daulah Khilafah sudah memberi contoh lebih dari seabad yang lalu.  Sehingga kembali pada kehidupan Islam adalah kewajiban dari Allah swt dan merupakan solusi dalam setiap permasalahan kehidupan. Wallahu’alam []

Kebiasaan Buruk Yang Menyebabkan Serangan Jantung


Kebiasaan Buruk Yang Menyebabkan Serangan Jantung
Jantung adalah organ yang penting dalam tubuh manusia. Jantung bertanggung jawab untuk memompa darah keseluruh tubuh yang akan menyalurkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh agar dapat berjalan dengan baik. Bila jantung berfungsi dengan baik maka seluruh nutrisi dalam darah dapat tersalurkan keseluruh tubuh dengan baik.

Kebiasaan hidup yang buruk dan kurang sehat dapat menyebabkan terganggunya kesehatan jantung. Kebiasaan buruk ini biasanya tidak kita sadari sampai semuanya terlambat. Berikut ini kebiasaan buruk untuk kesehatan jantung yang biasa dilakukan.

Konsumsi alkohol
Mengkonsumsi alkohol dalam waktu yang jarang tidak terlalu berdampak buruk pada kesehatan jantung, seperti halnya minuman anggur yang memiliki manfaat bagi kesehatan. Namun masalah terjadi bila kita memiliki kebiasaan minum-minuman beralkohol secara rutin dan dalam porsi yang banyak. Alkohol memiliki efek yang buruk bagi kesehatan jantung bila dikonsumsi dalam waktu jangka panjang. Akibat yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan konsumsi alkohol adalah penyakit jantung dan meningkatkan resiko darah tinggi ( hipertensi ).  

Terlalu banyak garam
Banyak dari kita yang menyukai makanan yang memiliki rasa asin dengan menambahkan extra garam dimakanannya. Garam adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan darah tinggi. Darah tinggi menjadi salah faktor terjadi penyakit jantung. Jadi mulai sekarang kurangi kadar garam dalam makanan untuk menjaga tekanan darah dan kesehatan jantung.

Kurang olahraga
Kesibukan adalah salah satu faktor tidak sempatnya seseorang untuk berolahraga. Olahraga yang kurang dapat membuat kondisi tubuh menjadi kurang fit dan dapat membuat menjadi gemuk. Dengan semakin lemahnya tubuh dan menumpuknya lemak dalam tubuh dapat menjadi penyebab penyakit jantung. Luangkan sedikit waktu untuk berolahraga agar tubuh bergerak dan melatih jantung agar tetap sehat.  

Depresi dan stres yang berkepanjangan
Depresi dan stres dapat menjadi faktor yang sangat berperan dalam kesehatan manusia. Depresi dan stres yang berkepanjangan dan tidak terselesaikan dapat membuat tubuh menjadi rentan dan lemah, salah satu bagian yang akan diserang adalah jantung.  

Makan berlebih dan tidak sehat
Sering kali kita makan makanan dengan porsi lebih bahkan dengan jenis makanan yang tidak sehat yang terlalu banyak mengandung lemak, gula dan berpengawet. Kebiasaan makan berlebih dan berlemak akan membuat tubuh menjadi gemuk dan membuat resiko penyakit jantung semakin tinggi. Makanlah secukupnya dan tentunya dengan makanan yang sehat dan bergizi.  

Merokok
Berdasarkan penelitian merokok penyumbang 30 persen sebagai penyebab kematian karena penyakit jantung. Zat adiktif dan racun yang terkandung dalam rokok merupakan faktor yang dapat menyebabkan penyakit jantung. Rokok juga berpotensi besar menyebabkan berbagai penyakit kanker seperti paru-paru, mulut dan lain-lain.

Kurang tidur
Kurang tidur dapat menyebabkan hormone tubuh menjadi tidak seimbang. Tidak seimbangnya hormon dapat menyebabkan meningkatnya hormon stres dan berdampak pada kesehatan jantung. Tidur sehat untuk orang dewasa berkisar 7-8 jam sehari.

Banyak kebiasaan buruk yang sering kita lakukan yang tanpa sadar dengan semua kebiasaan tersebut akan berakibat buruk bagi kesehatan. Mulailah menjalani pola hidup sehat untuk mendukung jantung sehat dan tubuh sehat.

Referensi :
http://www.zonamerah.net

Minuman yang Berbahaya Jika Dengan Obat


Minuman yang Berbahaya Jika Dengan Obat
Ketika minum obat ternyata ada beberapa minuman yang dilarang untuk di minum dan jika di minum bersamaan dengan obat maka akan menimbulkan efek samping yang sangat berbahaya bagi kesehatan anda nah anda ingin tahu minuman apa aja yang dilarang untuk di minum ketika anda minum obat simak 5 Minuman Yang dilarang Ketika Minum Obat berikut ini.

1. Minuman Berkafein

Kafein dapat menimbulkan ancaman kesehatan yang serius jika diminum dengan stimulan. Hindari meminum secangkir kopi saat sedang mengonsumsi efedrin (penekan nafsu makan), obat asma dan amfetamin. Beri jarak 2-3 jam setelah minum obat, baru minum kopi. Minuman isotonik Kalium dalam minuman ini dapat berbahaya bila digabungkan dengan obat untuk penyakit gagal jantung atau obat-obatan hipertensi. Hindari pisang juga, karena pisang juga sangat kaya akan kalium.

Banyak orang mengetahui jika kafein biasa terdapat dalam kopi atau minuman berenergi. Padahal tidak hanya disitu, zat kafein juga banyak ditemukan dalam kandungan teh, khususnya teh hijau. Makanya agar tidak salah , hindarilah minum kopi atau teh ketika meminum obat. Menurut pakar kesihatan, kafein berbahaya jika diminum dengan obat yang mengandung stimulah. Biasakan untuk tidak meminum minuman berkafein saat memakn pil penekan nafsu makan atau diet, obat asma atau amfetamin. Jika Anda seorang penggila kafein, tunggu 2 hingga 3 jam setelah meminum obat.

Interaksi obat dengan makanan tertentu yang Anda makan dapat mempengaruhi fungsi obat yang Anda minum sehingga obat tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Interaksi ini dapat menyebabkan efek yang berbeda-beda, dari mulai peningkatan atau penurunan efektivitas obat sampai efek samping.

Jenis makanan atau minuman tertentu juga dapat menunda, mengurangi atau meningkatkan penyerapan obat.
Itulah sebabnya mengapa beberapa obat harus diminum pada waktu perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan) dan beberapa obat lain sebaiknya diambil bersamaan dengan makanan.
Sebagai contoh, kafein –seperti yang terkandung di kopi—dapat meningkatkan risiko overdosis antibiotik tertentu (enoxacin, ciprofloxacin, norfloksasin).
Maka, untuk menghindari keluhan palpitasi, tremor, berkeringat atau halusinasi, yang terbaik adalah, menghindari minum kopi, teh atau soda pada masa pengobatan.

2. Semua Jenis Susu

Hampir semua orang suka minum susu, tapi walau diklaim menyihatkan. Jangan pernah coba-coba meminum obat menggunakan air susu. Kandungan zat di dalam susu akan mengurangi daya serap antibiotik dalam tubuh sekaligus menghambat penyerapan beberapa komponen tertentu dalam obat. Tidak hanya itu, kandungan kalsium pada susu juga dapat mengganggu efekt obat. Jadi saat mengkonsumsi obat, biasakanlah untuk menghindari konsumsi susu, setidaknya hingga 4 jam kedepan.

Jangan minum obat dengan susu’ kata-kata itu seringkali didengar atau diucapkan oleh masyarakat ketika ingin mengonsumsi obat oral. Kenapa susu tidak boleh dicampur dengan obat? Obat atau antibiotik yang dikonsumsi secara oral bisa menjadi efektif bagi seseorang jika dikonsumsi dan diserap dengan baik oleh tubuh. Obat oral harus diserap dari saluran pencernaan hingga bisa masuk ke dalam aliran darah lalu dikirim ke daerah yang sakit atau mengalami infeksi untuk pengobatan.

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap obat dengan baik, termasuk keasaman relatif di perut, ada atau tidaknya nutrisi lemak atau nutrisi lainnya, serta apakah ada unsur-unsur tertentu di dalam tubuh seperti kalsium.

Beberapa obat seperti keluarga antibiotik yang mengandung tetrasiklik akan bereaksi dengan susu. Kalsium yang terdapat dalam susu akan mengikat obat atau antibiotik sehingga mencegah penyerapan obat tersebut di dalam tubuh.
Selain itu ada obat yang baik dikonsumsi setelah makan ataupun sesudah makan, hal ini disebabkan makanan yang dikonsumsi tersebut bisa mempengaruhi penyerapan obat. Karenanya menjadi hal yang sangat penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada botol atau bungkus obat, serta masyarakat sebaiknya selalu menanyakan kriteria obat yang dikonsumsinya pada apoteker.


3. Jus Pomegranate (Delima), Jus Grapefruit dan Segala Jenis Jus Lainnya


Saat sedang sakit, buah dan obat menjadi salah satu asupan yang ampuh untuk mengembalikan kondisi tubuh. Ya, vitamin pada buah-buahan membuat tubuh lebih fit. Terutama obat, dapat segera menyembuhkan penyakit. Namun sering kali orang yang sedang sakit minum obat bersamaan waktu dengan minum jus. Padahal, minum obat bersamaan dengan jus dapat menghilangkan efek khasiat obat yang diminum.

Kesimpulan ini didapat berdasarkan penelitian dari Universitas Western Ontario, Kanada oleh Prof. David Bailey. Hasil penelitian ini membuktikan bawa jus dapat mengganggu ketahanan tubuh dalam menyerap sari obat. Penelitian ini dilakukan pada sejumlah orang yang diminta meminum obat dengan air putih dan jus buah.
Setelah diteliti, ternyata orang yang meminum obat dengan air putih mampu menyerap kandungan obat dengan penuh. Kemudian, orang yang meminum obat dengan jus hanya mampu menyerap sebagian kandungan obat. Menurutnya, jus buah yang dapat mengurangi serapan obat adalah jus jeruk, jus apel, dan jus anggur. Sedangkan obat yang kurang terserap akibat jus tersebut adalah obat antikanker, darah tinggi, jantung, dan obat-obat antibiotik lainnya.

Agar obat menyerap penuh kedalam tubuh, hindarilah mengkonsumsi jus di waktu yang sama. Sayang kan, jika kita meminum obat namun kurang berkhasiat. Akan lebih baik jika diseling waktu antara minum jus dan minum obat. Bagaimana pendapat Anda?
Alasan tidak boleh meminum obat dengan Jus pomegranate (Delima)
Menurut pakar jus delima tidak boleh digunakan untuk meminum obat. Zat yang terdapat dalam jus tersebut dapat memperlambat kecepatan hati untuk memecah pengencer darah dan menyebabkan berkurangnya efeks obat. Tidak hanya itu, para pakar juga menemukan bahwa enzim di dalam jus delima dapat memecah resep obat.

Alasan tidak boleh meminum obat dengan Jus Grapefruit
Grapefruit bukanlah anggur. Namun, buah ini juga tidak dapat disamakan dengan jeruk Bali. Sejatinya jus grapefruit punya karakteristik dan manfaat hebat untuk tubuh. Tapi akan menjadi hal berbeza jika Anda mengonsumsinya untuk minum obat. University of Western Ontario menemukan bahawa meminum jus grapefruit dapat mengganggu kinerja lebih dari 50 obat. Jus ini boleh meningkatkan penyerapan obat-obatan tertentu serta dapat mengubah dosis obat yang diminum dari dosi normal menjadi dosis berlebihan. Maka dari itu, hindarilah minuman ini jika Anda tidak ingin mengalami over dosis.


4. Minuman Isotonik


Saat kita merasa lelah dan haus selesai beraktivitas, tentunya kita ingin meneguk minuman yang segar dan rnampu mengembalikan stamina tubuh dengan cepat. Maka minuman isotonic, pun menjadi salah satu pilihan. Disamping rasanya yang bervariasi, minuman isotonic juga mengandung ion, yang dipercaya dapat cepat menggantikan cairan tubuh yang hilang. Saat ini, banyak minuman isotonik di pasaran bebas dengan berbagai merek dan dapat dibeli dengan harga yang cukup terjangkau.

Hindari minum obat untuk gagal jantung dan obat-obatan hipertensi dengan minuman isotonik karena minuman ini mengandung kalium. Selain itu, kalium yang tinggi juga terdapat pada buah pisang. Kalium berguna bagi penderita hipertensi, tetapi apabila asupan kalium malah berlebihan boleh membahayakan si penderita.


5. Minuman Bersoda

Orang tua saya pernah bilang katanya kalau ingin atau setelah minum obat tidak boleh minum minuman bersoda, misalnya pepsi, coca cola, dll . karena berbahaya dan bisa menyebabkan keracunan, kematian, dll.
Soda memang bukan minuman yang baik untuk kesehatan karena bisa menyebabkan kegemukan, osteoporosis bahkan mengurangi jumlah sperma. Tapi benarkah minum obat dengan soda dapat menyebabkan kematian mendadak?

“saya kira harusnya minum obat pakai soda bukan penyebab kematian mendadak. Harus dicari dulu cod (cause of death), dipelajari orang tersebut pernah sakit apa,” jelas dr. Tunggul d situmorang, sppd,kgh, ahli ginjal dan direktur rs pgi cikini.
Menurut dr. Tunggul, meminum obat dengan menggunakan soda bukanlah suatu penyebab terjadinya kematian mendadak, karena hal-hal yang bisa memicu kematian mendadak antara lain: Serangan jantung, stroke,emboli (pembentukan gelembung udara atau masuknya benda asing di aliran darah yang menyebabkan aliran darah tersumbat)

gagal napas “memang ada reaksinya, tapi nggak ada ceritanya seperti itu (minum obat dengan soda) bikin mati,” tegas dr tunggul yang juga menjabat sebagai direktur mrccc siloam hospital semanggi.
Tapi meski tidak menyebabkan kematian mendadak, minum obat memang tidak dianjurkan dengan menggunakan soda atau minuman lain seperti susu, kopi, teh dan jus. Dokter biasanya akan menganjurkan pasien untuk minum obat dengan air putih karena air putih bebas dari kandungan bahan kimia sehingga tidak menimbulkan kontraksi.

Obat atau antibiotik yang dikonsumsi secara oral bisa menjadi efektif bagi seseorang jika dikonsumsi dan diserap dengan baik oleh tubuh. Obat oral harus diserap dari saluran pencernaan hingga bisa masuk ke dalam aliran darah lalu dikirim ke daerah yang sakit atau mengalami infeksi untuk pengobatan.

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap obat dengan baik, termasuk keasaman relatif di perut, ada atau tidaknya nutrisi lemak atau nutrisi lainnya, serta apakah ada unsur-unsur tertentu di dalam tubuh seperti kalsium.

Minum obat sebaiknya juga tidak menggunakan susu, karena beberapa obat seperti keluarga antibiotik yang mengandung tetrasiklik akan bereaksi dengan susu. Kalsium yang terdapat dalam susu akan mengikat obat atau antibiotik sehingga mencegah penyerapan obat tersebut di dalam tubuh.
Minuman lainnya seperti kopi, teh atau jus umumnya mengandung berbagai senyawa seperti kafein yang kemungkinan bisa bereaksi dengan obat yang dikonsumsi sehingga mempengaruhi penyerapannya.

Untuk itu masyarakat selalu disarankan mengonsumsi obat dengan menggunakan air putih yang diketahui tidak memiliki kandungan apapun, sehingga tidak mempengaruhi penyerapan obat. Selain itu air putih bisa membantu melarutkan obat yang dikonsumsi di dalam lambung sehingga proses penyerapannya menjadi lebih baik dan lebih mudah.

Selain itu, sebaiknya orang juga mengurangi atau sama sekali tidak minum soda. Tak ada manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari soft drink atau minuman bersoda. Yang anda dapatkan hanyalah banyak kalori yang tidak berguna. Minuman bersoda juga membawa dampak buruk bagi kesehatan.

6. Minuman Beralkohol (Wine)

Satu gelas minuman beralkohol semisal Wine yang dikonsumsi bersamaan dengan meminum obat diklaim dapat menyebakan hipertensi, jantung berdetak cepat, sakit kepala hingga serangan stroke. Nah, jika Anda masih sayang dengan nyawa Anda, jangan pernah sekalipun mencampurkan minuman ini dengan konsumsi obat.

Meski tidak semua jenis minuman berbahaya jika diminum bersamaan dengan obat, namun minuman yang paling baik dan dianjurkan adalah air mineral. Lagipula Anda tentu tidak ingin obat yang dibeli mahal itu tidak berguna bukan?

Referensi :
http://www.zonamerah.net

Angka Kemiskinan Masih Sagat Tinggi Di Indonesia

-->

Menakar Kembali Angka Kemiskinan

Tidak semua penduduk miskin di wilayahnya tercatat oleh BPS.
Pemerintah kembali mengklaim angka penduduk miskin turun. Jika pada tahun 1997 16,58 persen, maka pada tahun 2012 tinggal 11,66 persen dari jumlah penduduk di Indonesia. Dengan kalkulasi tersebut, jumlah penduduk miskin selama lima tahun terakhir turun sekitar 9 juta jiwa.
“Kami telah mengentaskan sekitar 9 juta orang keluar dari kemiskinan dalam jangka waktu lima tahun. Kami berkomitmen untuk menjaga kemajuan ini di masa datang,” ucap Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jakarta, Selasa (26/6) lalu.
SBY optimistis, angka kemiskinan di negeri berpenduduk 250 juta jiwa ini akan terus menurun dengan berbagai program pemerintah saat ini. Bahkan pada tahun 2014, pemerintah juga mengklaim kemiskinan di negeri ini hanya tinggal 8-10 persen dari total penduduk di Indonesia.
Klaim pemerintah bahwa jumlah penduduk miskin terus berkurang bukan kali ini saja. Pemerintah kerap melontarkan pernyataan tersebut. Namun yang menjadi pertanyaan apakah penduduk miskin memang benar-benar turun? Kondisi tersebut bisa terlihat di lapangan.
Untuk mengetahui berapa besar jumlah penduduk miskin memang harus ada standarnya. Di Indonesia jumlah penduduk miskin merupakan hasil sensus Badan Pusat Statistika (BPS). Dalam menetapkan angka kemiskinan, salah satu standar yang dipergunakan lembaga tersebut adalah pendapatan perkapita.
Dengan standar tersebut, pemerintah kemudian menetapkan batas garis kemiskinan. Sejak tahun 2010, BPS menetapkan batas garis kemiskinan adalah masyarakat yang berpendapatan Rp 212 ribu per kapita perbulan atau Rp 7.060 per kapita  perhari. Jika dikonversikan sekitar 1,13 dolar AS.

Pro Kontra Standar Kemiskinan
Standar yang ditetapkan BPS atau pemerintah tersebut kerap menimbulkan pro kontra. Misalnya, ADB (Asian Development Bank) menetapkan batas garis kemiskinan sebesar 1,25 dolar AS atau sekitar Rp 7.080 per kapita  perhari. Angka dihitung dari Produk Domestik Bruto (PDB) yakni sebesar Rp 6.237 per dolar AS.
Perbedaan standar BPS dan ADB memang terlihat tipis hanya 12 sen dolar AS. Jika dikalkulasikan, maka perbedaan angka kemiskinan sangat fantastis. Jumlah penduduk miskin ADB dan BPS berselisih hingga lebih dari 10 juta jiwa. Artinya jika standar kemiskinan tersebut dinaikkan sedikit saja, maka jumlah penduduk miskin akan melonjak.
Bagaimana jika kemudian menggunakan standar Bank Dunia dengan pendapatan 2 dolar AS atau sekitar Rp 500 ribu/kapita/bulan. Sudah pasti jumlah penduduk miskin di Indonesia akan bertambah sangat besar. Bank Dunia memperkirakan dengan standar tersebut, penduduk miskin mencapai 100 juta jiwa atau hampir 40 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 243 juta jiwa.
Jika melihat fakta di lapangan, maka kondisi kemiskinan yang diklaim pemerintah juga jauh dari kenyataan. Salah satu contohnya adalah  dalam pembagian beras untuk rakyat miskin (raskin). Dalam pembagian raskin setiap penduduk miskin akan mendapatkan jatah 15 kg/bulan. Tahun ini jumlahnya sebanyak 15,5 juta  rumah tangga sasaran (RTS).
Di lapangan ternyata banyak pemerintah daerah (pemda), terutama kepala desa/lurah yang terpaksa membagi rata jatah raskin tersebut. Alasannya, tidak semua penduduk miskin di wilayahnya tercatat oleh BPS. Misalnya, yang sering terjadi dalam satu rumah ada dua-tiga keluarga yang masuk kategori miskin. Sementara BPS hanya mencatat dalam rumah tersebut hanya satu keluarga miskin.
Karena itu wajar jika banyak pihak mempertanyakan standar garis kemiskinan yang menjadi patokan BPS. Sebagai salah satu lembaga pemerintah, bisa jadi BPS tidak lepas dari intervensi pemerintah. Untuk kepentingan politik, pemerintah berupaya dengan berbagai cara agar penduduk miskin terlihat seminimal mungkin.
Artinya, jumlah penduduk miskin di Indonesia ibarat fenomena gunung es. Terlihat sedikit di luar, tapi kenyataanya lebih besar lagi. Joe Lian