PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Oleh : Hermiwati
A. Pendahuluan
Penduduk
Indonesia cukup besar sedang tingkat hidupnya masih relative sangat rendah.
Dilain pihak, kekayaan sumber alam Indonesia menunjukkan potensi yang
mengembirakan untuk meningkatkan taraf hidup seluruh masyarakat Indonesia.
Jumlah penduduk yang besar mencerminkan dua hal yaitu pertama,
jumlah penduduk yang besar mengambarkan jumlah penduduk yang besar. Kedua,
jumlah penduduk yang besar juga mencerminkan potensi yang besar yang dapat
dikerahkan untuk mengolah sumber-sumber alam yang tersedia untuk kesejahteraan
seluruh masyarakat.
Ekonomi
sumberdaya manusia sebagai cabang Ilmu Ekonomi membahas dan menguraikan
prinsif-prinsif pendayagunaan tenaga dan kemampuan manusia mengolah
sumber-sumber yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri. Pembangunan
manusia mencakup berbagai aspek termasuk
pendidikan dan latihan, pendayagunaan sumber daya manusia melalui kesempatan
kerja, serta perlindungan hak-hak dan jaminan hidup yang layak.
- Pengertian
sumber daya manusia(SDM)
Sumber
daya manusia atau human resources mengandung
dua pengertian. Pertama, sumber daya manusia (SDM) mengandung pengertian usaha
kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal ini SDM
mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu
untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian yang kedua dari SDM
yang menyangkut manusia yang mampu berkerja untuk memberikan jasa atau
usaha kerja tersebut. Mampu berkerja berarti mampu melakukan kegiatan yang
mempunyai nilai ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang
atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masarakat.secara fisik kemampuan kerja
diukur oleh usia. Kelompok usia kerja disebut usia produktif bisa tenagakerja/
manpower. Secara singkat, tenagakerja didefinisikan sebagai penduduk usia kerja
( working –age population ).
Kedua
pengertian SDM tersebut mengandung (1) aspek kuantitas dalam arti jumlah
penduduk yang mampu yang mampu berkerja, dan (2) aspek kualitas dalam arti jasa
kerja yang tersedia dan diberikan untuk produksi. Jadi SDM manfaat sebaik-baiknya untuk dapat
menghasilkan barang dan jasa guna
memenuhi sebanyak munkin kebutuhan masyarakat. Maka ekonomi sumber daya manusia
membicarakan:
1.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi penyediaan tenaga kerja.
2.
Factor- factor
yang mempengaruhi permintaan akan tenaga kerja.
3.
Pasar kerja yang
dimana proses mempertemukan antara lowongan kerja dan pencari kerja.
Disisi
lain, kita ketahui bahwa sumber daya ada tiga macam, yaitu sumber daya alam (
natural reaurses), sumber daya manusia (human resources), sumber daya
modal (capital resources). Yang kita bahas disini adalah titik beratnya
adalah pada modal manusia ( human
capital), keberhasilan pembangunan suatu bangsa, terutama pembangunan ekonominya
ditentukan dari mutu sumber daya manusianya yang dimilikinya. Pengembangan
sumber daya manusia (human rasaurces development) adalah suatu kegiatan
yang bertujuan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia, yang dilakukan
melalui pendidikan dan latihan. Migrasi, perbaikan gisi dan kesehatan. Dari
pengertihan ini kita dapat dua aspek pengembangan, yaitu aspek fisik dan non
fisik. Peningkatan mutu fisik dilakukan melalui peningkatan gisi dan kesehatan.
Peningkatan non fisik dilakukan melalui pendidikan dan latihan. Pengembangan
ini dapat dilakukansecara mikro dan makro. Secara mikro, yaitu dari segi yang
dididik atau dilatih. Secara makro, manfaat atau dampak positif dari hasil
pembangunan sumber daya tersebut pada pencapaian tujuan pembangunan nasional,
terutama pada pembangunan ekonominya. Jadi, pengembangan ekonomi dan sumber
daya manusia harus ada integrasi, dan titik beratnya/prioritasnya pada
pengembangan kesempatankerja dan tenaga kerja, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kualitas hidup.
- Tenaga
kerja
Penyediaan
tenaga kerja mengandung pengertihan jumlah penduduk yang sedang dan siap untuk
berkerja dan pengertian kwalitas usaha kerja yang diberikan. Secara umum
penyediaan tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa factor seperti jumlah
penduduk, tenaga kerja, jam kerja, pendidikan, produktivitas dan lain-lain.
Penyediaan tenaga kerja dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan struktur umur.
Semakin banyak jumlah umur katagori anak-anak maka lebih sedikdit jumlah tenaga
kerja. Apalagi kenyataan jumlah yang termasuk tenaga kerja belum semuanya siap
untuk kerja, missal sedang sekolah/kuliah, mengurus rumah tangga,
kurangnya ketrampilan/skill,dll, berarti juga penyediaan tenaga kerja semakin
kecil. Jumlah yang siap kerja dan yang belum siap kerja dipengaruhi oleh
masing-masing kondisi keluarga, kondisi ekonomi, dan social secara umum, serta
kondisi pasar kerja itu sendiri.
Penyediaan
tenaga kerja juga dipengaruhi oleh lamanya berkerja, maksudnya dalam
seminggu/sehari orang berkerja ada yang full, ada juga hanya beberapa jam. Oleh
karena itu disamping yang diperhatikan jumlah angkatan kerja juga jam kerjanya.
Produktivitas kerja, merupakan juga salah satu yang mempengaruhi tenaga kerja,
ada orang berkerja keras, ada yang berkerja dengan sedikit usaha. Tentu hasil
usaha kedua-keduanya akan berbeda, produktivitas berkerja juga dipengaruhi oleh
motivasi dari tiap-tiap individu, tingkat pendidikan, skill/ketrampilan yang di
punya dari latihan-latihan/khursus, kemampuan manajemen yang baik. Latihan yang
lebih tinggi/pendidikan lebih tinggi pada dasarnya akan mempengaruhi
produktivitas yang lebih tinggi juga. Menejemen yang relative lebih baik akan
mempengaruhi produktivitas yang lebih tinggi juga.
- Tingkat
partisipasi kerja
Tingkat
partisipasi kerja (TPK)/Labor force participation adalah suatu
kelompok penduduk tertentu, adalah perbandingan antara jumlah angkatan kerja
dengan jumlah penduudk dalam usia kerja dalam kelompok yang sama. Maksudnya
untuk semua kelompok usia kerja baik laki-laki, wanita, kelompok tenaga pendidik,
kelompok usia 15-17 tahun. Sebagaimana di mukakan, tidak semua penduduk dalam
usia kerja /tenaga kerja terlibat dalam pekerjaan ,sebagai bersekolah , megurus
rumah tangga,atau sementara tidak bekerja karena alasan-alasan fisik, dengan
kata lain, hanya sebagian tenaga kerja tersebut yang siap untuk bekerja. Secara
singkat tingkat partisipasi kerja atau TPKadalah jumlah angkatankerja di bagi
dengan jumlah angkatan kerja, di bagi dengan jumlah tenaga kerja dalam kelompok
yang sama. Semakin besar TPK, semakin besar jumlah angkatan kerja dalam
kelompok yang sama Semakin besar TPK, semakin besar jumlah angkatan kerja dalam
kelompok yang sama. Sebaliknya, semakin besar jumlah penduduk yang masih
bersekolah dan yang mengurus rumah tangga, semakin besar jumlah yang tergolong
bukan angkatan kerja,dan akibatnya semakin kecil TPK. Dengan demikian dapat
dengan mudah di pahami bahwa di antara faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
TPK adalah, pertama jumlah penduduk yang masih bersekolah.
Semakin besar jumlah penduduk yang
bersekolah .semakin besar jumlah yang tergolong bukan angkatan kerja dan
semakin kecil TPK. Jumlah penduduk yang bersekolah di pengaruhi oleh tingkat
penyediaan fasilitas fasilitas pendidikan dan kondisi serta tingkat penghasilan
keluarga. Dengan kata lain ,penyediaan fasilitas pendidikan dan kondisi
keluarga secara tidak langsung mempengaruhi TPK.program pemerintah seperti
wajib belajar sekolah dasar akan menurunkan TPKdalam kelompok umur 15-17 tahun.
Kedua,TPK,
di pengaruhi oleh jumlah penduduk yang mengurus rumah tangga . semakin banyak
anggota dalam tiap2 keluarga yang mengurus rumah tanngga semakin kecil TPK.
Ketiga,bagaimana
suatu keluarga mengatur siapa yang bekerja, bersekolah dan mengurus rumah
tangga pada dasarnya tergantung dari tingkat penghasilan dan jumlah tanggungan
dari keluarga yang bersangkutan .keluarga berpenghasilan besar relatif terhadap
biaya hidup cenderung memperkecil jumlah anggota keluarga untuk bekerja, jadi
TPK relative rendah. Sebaliknya keluarga yang biaya hidupnya sangat besar
relative kepada penghasilannya cenderung untuk memperbanyak jumlah anggota
keluarga bekerja, jadi TPK relative tinggi.
- Pendidikan
dan latihan kerja.
Investasi
dapat di lakukan bukan saja dalam bidang usaha seperti yang sudah biasa kita
kenal,akan tetapi juga di bidang sumber daya manusia. Prinsip investasi di
bidang usaha adalah mengorbankan konsumsi pada saat investasi di lakukan untuk
memperoleh tingkat konsumsi yang lebih tinggi beberapa waktu kemudian. Sama
halnya dengan investasi di bidang usaha tersebut. Maka investasi di lakukan
juga di bidang sumber daya manusia .yang di korbankan adalah sejumlah dana yang
di keluarkan dan kesempatan memperoleh penghasilan selama proses investasi.yang
di peroleh sebagai imbalannya adalah tingkat penghasilan yang lebih tinggi
untuk mampu mencapai konsumsi tingkat yang lebih tinggi pula. investasi yang
demikian di namakan human capital . penerapannya dapat di lakukan dalam
hal (1) pendidikan dan latihan, (2)
migrasi,dan (3) perbaikan gizi dan kesehatan.
Pengunaan
hasil pendidikan dan pelatihan untuk mendapatkan tenaga-tenaga teknis yang
terampil, tenaga-tenaga manjerial, dan tenaga-tenaga administrative, dan
partisipasi mereka dalam system ekonomi, sehingga dapat memperluas kesempatan
kerja dan peningkatan pendapatan. Pengembangan sumber daya manusia(human
capital) dalam penerapannya di bidang
pendidikan. Bagian ke dua membahas penerapan teori human capital di bidang
migrasi dan urbanisasi .program perbaikan gizi dan kesehatansebagai aspek dan
human capital di bahas di bagian krtiga.akhirnya bagian ke empat memuat
kesimpulan
Pertama,
pendidikan
dan latihan merupakan salah satu factor yang penting dalam pengembangan sumber
daya manusia. Pendidikan dan latihan tidak saja menambah pengetahuan,akan
tetapi juga meningkatkan keterampilan bekerja, dengan demikian meningkatkan
produktivitas kerja. Walaupun sistim pendidikan sudah di kenal sejak ribuan
tahun yang lalu, namun baru sejak tahun 1940an orang mulai sadar akan hubungan
pendidikan dan latihan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Menurut penyelidikan
mendukung pendapat bahwa Negara-negara dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi
juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.
Missal
pendapat, john Kendrick menunjukkan
bahwa selama tahun 1919 s/d 1957 pendapatan nasional Amerika Serikat bertambah
dengan 3,2 persen setahun, sedangkan modal dan tenaga kerja bertambah hanya
dengan 1,1 persen setahun. kemudian di simpulkan bahwa sisanya, yaitu
pertambapendapatan nasional sebesar 2,1 persen setahun merupakan hasil
peningkatan produktivitas kerja sebagai akibat perbaikan manajemen dan
teknologi, perbaikan gizi dan kesehatan,serta peningkatan kualitas karyawan
dalam hal pendidikan.
Demikian
juga misalnya studi Edward F. Denison menunjukkan bahwa 23 persen dari
pertambahan pendapatan nasional Amerika Serikat dari tahun 1929 s/d 1957
merupakan konstribusi pertambahan kualitas karyawan yang terutama di akibat kan
oleh peningkatan pendidikannya .
Kedua,
pelatihan – pelatihan yang lain, seperti pelatihan kelembagaan (institusional
training) pelatihan magang(apprenticeship training), dan pelatihan
penataran (upgrading .training). Ada dua bentuk pelatihan yaitu
in-service training dan pre-service training. Pelatihan ini diberikan kepada
mereka yang akan diangkatmenjadi pegawai./pekerja. Pelatihan ini dilaksanakan
untuk meningkatkan pelatihan pengetahan, ketrampilan dan kecerdasan dari mereka
yang akanmendapat tugas tertentu.
- Kesimpulan
Bahwa
sumber daya manusia, merupakan modal utama dalam mengembangkan atau meningkatkan
tujuan mutunya dan pengunaannya. Aspek utama sumberdaya manusia adalah yaitu
aspek mikro dan aspek makro, dalam pengembangan diri pribadi, sarana,
fasilitas, dan iklim yang berkenaan dengan pengembangan, dsb. Upaya
pengembangan melalui pendidikan dan pelatihan, untuk menciptakan pekerja yang
terampil/ahli dan mencegah kekurangan-kekurangan yang serius dalam seluruh
bidang keahlian(dalam arti kata siap kerja).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar